Stroke
merupakan tantangan yang luar biasa bagi masyarakat karena jumlah orang
yang terkena kemungkinan akan sangat meningkat dalam waktu dekat.
Risiko terkena stroke meningkat seiring usia.
Setiap
tahun sekitar 0,2 % dari jumlah penduduk mengalami stroke, dengan
sekitar sepertiganya meninggal dalam 12 bulan berikutnya, sepertiga
lainnya mengalami cacat permanen dan sepertiga lagi memperoleh kemablai
kemandirian mereka. Orang yang bertahan hidup dari serangan stroke
memiliki risiko besar kembali terkena stroke atau serangan jantung.
Memang, banyak
orang takut terhadap serangan stroke berikutnya karena mereka
mengganggap bahwa stroke yang membuat cacat adalah sebuah nasib yang
lebih mengerikan dibanding kematian.
Stroke
dapat dicegah dengan melakukan banyak hal dengan upaya dalam pencegahan
dan penanganan stroke secara dini agar stroke yang menghinggapinya
dapat dikendalikan dan masih mampu untuk melakukan suatu kegiatan atau
aktivitas.
Berikut ini ada beberapa upaya pencegahan dari stroke yang dapat dilakukan adalah :
1. Menjaga pola makan yang
seimbang
Hindari
makanan yang terlalu manis karena dapat menaikkan kadar gula darah yang
berarti bersiko tinggi bagi penderita diabetes mellitus. Demikian juga
dengan mengonsumsi garam yang tidak terkendali. Makanan yang kecut/asam
perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan keasaman dalam darah. Darah
yang semakin asam akan semakin kental. Jika darah kental maka aliran
dalam pembuluh darah terganggu yang beresiko terhadap terjadinya stroke.
2. Olahraga teratur
Fungsi olahraga dalam mencegah stroke yaitu
:
a. Membakar lemak sehingga dapat menurunkan kolesterol penyumbat aliran darah
b. Meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung sehingga pompa darah ke otak berjalan lancar
c. Gerak tubuh yang seimbang melancarkan pasokan darah ke seluruh organ
d. Membuang kotoran tubuh melalui keringat.
b. Meningkatkan kinerja dan kekuatan jantung sehingga pompa darah ke otak berjalan lancar
c. Gerak tubuh yang seimbang melancarkan pasokan darah ke seluruh organ
d. Membuang kotoran tubuh melalui keringat.
3. Istirahat yang cukup
Pada
saat istirahat banyak hal positif banyak terjadi di dalam tubuh kita.
Urat syaraf yang mengendur, perbaikan sel-sel yang rusak, memberi
istirahat bagi sebagian organ tubuh, proses detoksifikasi (menghilangkan
racun), dan lain sebagainya. Selama tidur terjadi proses-proses
pemulihan yang bermanfaat
mengendalikan kondisi seseorang pada keadaan semula. Dengan begitu,
kondisi tubuh yang awalnya mengalami kelelahan akan menjadi segar
kembali. Jika proses ini terhambat, organ tubuh tidak bisa bekerja
secara maksimal. Akibatnya, orang yang kurang tidur akan cepat lelah dan
mengalami penurunan konsentrasi.