Paralisa Bell : Kelemahan Wajah Pada Satu Sisi
Paralisa Bell adalah penyakit pada saraf otak ketujuh yang mengakibatkan kelemahan unilateral wajah atau kelumpuhan. Perkembangan penyakit ini sangat cepat.
Meskipun menyerang segala usia, penyakit ini umumnya ditemukan pada orang berusia di bawah 60 tahun. 80% sampai 90% penderita bisa sembuh secara spontan dalam tempo 1 sampai 8 minggu, meskipun penyembuhan dapat tertunda pada orang berusia lebih tua.
Bila penyembuhan hanya sebagian, kontraksi dapat berkembang sebagai kelumpuhan pada sebagian sisi wajah. Paralisa Bell dapat terjadi lagi, pada tempat yang sama atau sisi yang berlainan pada wajah.
PENYEBAB
Paralisa Bell menghambat susunan saraf otak ketujuh yang bertanggung jawab sebagai saluran saraf ke otot wajah.
Saraf terhambat karena adanya reaksi infeksi (biasanya pada lubang telinga bagian dalam) yang sering dikaitkan dengan infeksi dan dihasilkan sebagai akibat dari pendarahan di dalam, tumor, meningitis atau trauma lokal.
GEJALA
Paralisa Bell disebabkan oleh kelemahan wajah pada satu sisi, kadang-kadang dengan rasa sakit di sekitar sudut rahang bawah atau di belakang kuping. Pada sisi yang terserang, mulut terkulai (menyebabkan penderita terkulai juga pada sudut mulutnya) dan pengindraan rasa juga terganggu pada bagian lidah depan.
Selain itu, kening terlihat halus, dan kemampuan penderita untuk menutup mata pada sisi wajah yang terserang sangat terbatas. Saat mencoba menutup mata tersebut, mata bergulir ke atas (disebut fenomena Bell) dan mengakibatkan air mata yang berlebihan.
Meskipun fenomena Bell terjadi pada orang yang normal, fenomena ini tidak terlihat karena mata dapat menutup secara utuh dan menutupi gerakan mata ini. Pada paralisa Bell, tidak utuhnya penutupan mata membuat gerakan ini terlihat sangat jelas.
DIAGNOSA
Diagnosis penyakit ini tergantung pada hasil presentasi klinis penampilan wajah yang terganggu dan ketidakmampuan menaikkan alis, menutup pelupuk mata, tersenyum, menunjukkan gigi, atau menggembungkan pipi.
Setelah 10 hari, pemeriksaan elektromiografi dapat menolong perkiraan tingkat penyembuhan yang diharapkan dengan membedakan kerusakan konduksi sementara dengan infeksi serius pada serat saraf.
PENGOBATAN
Pengobatan terdiri dari Dexamethasone, kortikosteroid oral yang dapat mengurangi pembengkakan saraf wajah dan memperbaiki konduksi saraf dan aliran darah.
Setelah 14 hari terapi Dexamethasone, elektroterapi dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya atrofi otot wajah.
Selama terapi Dexamethasone, penderita dapat mengalami efek sampingan, terutama gangguan saluran pencernaan dan pengambatan cairan.
Bila gangguan saluran pencernaan terjadi minumlah antasid pada saat bersamaan. Cara ini dapat mengurangi gangguan. Bila penderita juga menderita diabetes, Dexamethasone harus digunakan dengan hati-hati dan dengan memonitor kadar gula darah.
Conjugate Gaze Palsy
Pada
Conjugate Gaze Palsy, kedua mata tidak dapat bergerak dalam satu
perintah (sisi ke sisi, ke atas, atau ke bawah) pada waktu bersamaan.
Conjugate Gaze Palsy lebih sering mempengaruhi pandangan horizontal (melihat ke samping). Pandangan ke atas kurang dipengaruhi, dan pandangan ke bawah bahkan sedikit dipengaruhi. Orang bisa memastikan bahwa mereka tidak dapat melihat pada arah tertentu.
PENYEBAB
Conjugate Gaze Palsy lebih sering mempengaruhi pandangan horizontal (melihat ke samping). Pandangan ke atas kurang dipengaruhi, dan pandangan ke bawah bahkan sedikit dipengaruhi. Orang bisa memastikan bahwa mereka tidak dapat melihat pada arah tertentu.
PENYEBAB
Conjugate Gaze Palsy: penyebab yang paling sering adalah kerusakan batang otak, seringkali oleh stroke. Seringkali, kelumpuhan tersebut adalah sepenuhnya dan berat. Di mana, mata tidak dapat bergerak menuju ke samping sepenuhnya. Kelumpuhan juga bisa disebabkan kerusakan bagian depan otak besar, biasanya oleh stroke. Kelumpuhan yang dihasilkan tidak seberat yang disebabkan oleh kerukan batang otak, dan gejala-gejala seringkali berkurang dengan berjalannya waktu.
Kelumpuhan pandangan vertical : pandangan ‘vertikal berangsur-angsur menurun ketika tua, tetapi kelumpuhan pandangan ‘vertikal lebih berat dibandingkan perubahan yang berhubungan dengan usia. Biasanya, pandangan ke atas terkena. Penyebab paling sering adalah kerusakan menuju bagian atas tangkai otak (midbrain), biasanya oleh stroke atau tumor.
Pupil biasanya besar (membesar). Pada reaksi terhadap cahaya, mereka bisa menekan lebih lambat dan kurang sempurna dibandingkan normal. Ketika orang berusaha untuk melihat ke atas, mata bergerak cepat pada satu perintah, kemudian lambat menyimpang pada perintah lainnya. Ketidaksengajaan ini, gerakan mengedipkan mata disebut nystagmus.
Jika pandangan ke bawah tetapi bukan pandangan ke atas yang lumpuh, penyebabnya biasanya kelumpuhan supranuclear progressive.